Konsultasi Ketua DPRD dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional

Konsultasi Ketua DPRD dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional cover
Saluran air Subak Tamblang Desa Sangkaragung Jembrana yang berada di depan Kantor Desa Dangin Tukadaya sampai Puskesmas 2 Jembrana megalami kerusakan sampai jebol. Jebolnya penutup saluran air ini disebabkan oleh beban kendaraan berat yang sering melintas dari jalan nasional Denpasar – Gilimanuk. Kendaraan besar sering berhenti di pinggir jalan besar ini karena di sini ada pasar malam dadakan. Sopir-sopir sering mangkal di sini kata salah satu warga yang mengeluhkan keadaan rusaknya penutup saluran air ini. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana I Ketut Sugiasa, SH didampingi oleh Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum I Ketut Sudirga, ST kemarin Senin, 15 Juni 2015 melakukan koordinasi dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII di Wisma Bima 2 Kuta. Rombongan Jembrana ini diterima oleh Dwi Sutriwoko, ST.,MM Kasubag Tata Usaha didampingi staf pelaksana teknis. Ketua DPRD menjelaskan secara rinci kepada perwakilan BPJN VIII sampai menjelaskan di whiteboard posisi saluran air dan kondisinya pada saat ini. Sebagai diceritakan oleh Ketua DPRD bahwa saluran air ini merupakan sumber penghidupan ribuan masyarakat petani di Subak Tamblang yang tidak pernah kering. Dulu pada saat saya masih muda dan masih menggarap sawah sering bermain ke sini sambil mengecek kondisi saluran air. Tahun delapan puluhan lebar saluran ini kira-kira dua setengah meter dan dalamnya setinggi orang dewasa sampai kita bisa berdiri di bawah saluran air. Sekarang lebarnya sudah berkurang menjadi kurang dari dua meter dan dan kedalamannya hanya lima puluh senti meter. Ini sudah banyak sendimentasi dan perlu pengerukan. Ketua DPRD Jembrana mengatakan ini perlu kita koordinasikan karena sudah banyak keluhan dari masyarakat pengguna jalan maupun petani melihat kondisi saluran air yang sekaligus berfungsi sebagai trotoar. Kalau trotoar jebol ini tetap dibiarkan akan membahayakan bagi pejalan kaki dan tidak ada tempat untuk istirah bagi pengguna jalan yang sebentar lagi akan melakukan mudik dan balik Lebaran. Jadi harus segera memperoleh penanganan. Dalam pertemua ini Ketua DPRD Jembrana juga sekaligus menyampaikan kembali perlu segera penanganan gorong-gorong yang melintasi jalan nasional di Bilukpoh Desa Tegalcangkring Kecamatan Mendoyo. Gorong-gorong ini menjadi sumber masalah terjadinya banjir berkali-kali di Bilukpoh. Masyarakat yang tinggal di utara jalan nasional Denpasar – Gilimanuk terutama pada saat musim penghujan tiba. Gorong-gorong terlalu kecil dibandingkan debit air yang begitu besar pada saat hujan deras turun. Karena saluran pembuangan air hujan ini kecil sehingga tidak mampu mengalirkan pembuangan air hujan. Akibatnya air meluap ke jelan besar dan menggenangi perumahan penduduk. Dwi Sutriwoko pada kesempatan itu menyanggupi untuk segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini dan telah mengkoordinasikan dengan Dwija staf pelaksana untuk menjadwalkan pengecekan lapangan. Kita akan cek apa yang disampaikan oelh Ketua DPRD Jembrana untuk memastikan kondisi dan tanggungjawab siapa. Kepastian ini diperlukan supaya pembangunan yang menggunakan uang Negara ini tidak salah sasaran apalagi sampai menjadi temuan pemeriksa tentu akan masalah buat kita katanya. Nanti BPJN akan membuat kajian hasil kunjungan lapangan dan rekomendasinya. Dalam kunjungan lapangan ini nantinya akan beliau koordinasikan dengan pihak DPRD dan Pemkab Jembrana sehingga bisa turun sama-sama. Ketua DPRD Jembrana menyatakan kepuasannya atas pertemuan ini karena ada tanggapan secara cepat, dan yang lebih penting dari itu DPRD Jembrana sudah bisa menyalurkan aspirasi masyarakat yang paling membutuhkan.

Foto-foto

Diterbitkan oleh admin dprd

author admin dprd

Berita Terkait:

Beri Komentar