BULAN PUASA, KETERSEDIAAN BAHAN POKOK DISIDAK
Memasuki hari kedua bulan puasa anggota Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) yang terdiri dari Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, Dandim 1617 Jemrbana Letkol Inf. Sansan Iskandar, Kajari Negara Anton Delianto dan Kabag Perencanaan Polres Jemrbana Kompol Adiputra mewakili Kapolres Jembrana, Jumat (19/6) pagi melakukan inspeksi mendadak ketersediaan sejumlah bahan pokok di sejumlah pasar.
Dua pasar yang menjadi sasaran sidak Muspida yaitu Pasar Desa Adat Lelateng dan Pasar Umum Negara. Dua pasar yang tergolong cukup besar ini, saat disidak transaksi jual beli sedang berlangsung cukup ramai. Di pasar yang dikelola oleh Desa Pekraman Lelateng ini Wabup Kembang dan anggota Muspida lainnya sempat berdialog dengan sejumlah pedagang beras, pedagang ikan dan pedagang sayur.
Begitupula saat mengecek pasar umum negara, Wabup Kembang dan Ketua DPRD Sugiasa menanyakan ketersediaan bahan pokok termasuk harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, daging dan bumbu. Selain menyidak pasar, rombongan Muspida ini juga mendatangi salah satu pabrik penyosohan beras yang cukup besar di Desa Batuagung. Setelah itu Depo Logistik (Dolog) Beras di Desa Penyaringan tidak luput dari sidak.
Dari sidak yang dilakukan dan informasi yang diberikan pedagang bahan kebutuhan pokok masih cukup tersedia dan belum terjadi lonjakan konsumsi. Sebagian besar jenis bahan pokok harganya masih relatif stabil dan terjangkau. Bahkan pada komoditi bawang merah sejak seminggu lalu terjadi penurunan harga yang cukup drastis dari Rp. 35 ribu per kilogram menjadi Rp. 25 ribu per kilogramnya di tingkat pedagang kecil. Sementara lonjakan harga terjadi pada komoditi cabe besar dari Rp.25 ribu per kilogram menjadi Rp.32 ribu per kilogram, kenaikan harga juga terjadi pada merica dari harga Rp. 195 ribu menjadi Rp.220 ribu per kilogramnya. Harga daging ayam juga mengalami kenaikan tipis dari Rp. 27 ribu per kilo menjadi Rp. 32 ribu per kilo. Sementara itu daging sapid an daging babi termasuk kebutuhan pokok beras harganya masih relatif stabil.
Menurut kembang pengecekan harga di pasar-pasar sejatinya sudah dilakukan Dinas Perindagkop setiap bulan untuk mengetahui flutuasi harga termasuk ketersediaan bahan pokok. Meski begitu Wabup Kembang menegaksan pihaknya ingin memastikan kondisi ketersediaan barang dan harga yang sesungguhnya. Kembang menilai, lonjakan transaksi harga dan barang kemungkinan akan terjadi pada saat menjelang hari raya Galungan yang berdekatan dengan Idul Fitri.
Sementara itu pasokan beras Dolog Tembles Penyaringan menurut Bagian Penimbangan Gusti Ngurah Raiyadnya masih cukup untuk tiga bulan kedepan. Meski begitu beras Dolog ini menjadi sorotan tajam Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa, lantaran kualitas beras yang tersedia diketahui sangat rendah, banyak yang pecah dan cenderung rusak. “ Ini beras pemerintah meskipun untuk rakyat miskin kualitasnya harus tetap dijaga “ kata Sugiasa sambil menunjukkan beras yang diambil dari tumpukan di gudang Dolog. (abhi/Humas Jembrana)