Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jembrana melaksanakan Rapat Paripurna IV Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 bertempat di Ruang Sidang Utama, Sabtu (1/3/2025).
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Jembrana - Ni Made Sri Sutharmi, S.M didampingi oleh Wakil Ketua I – I Made Sabda, S.M dan Wakil Ketua II – Drs. I Wayan Wardana serta hadir Bupati Jembrana – I Made Kembang Hartawan, SE., MM bersama Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, S.T., M.T. Sekretaris DPRD Kabupaten Jembrana – I Komang Suparta, S.Sos., M.AP yang hadir mendampingi jalannya Rapat Paripurna IV bersama seluruh undangan yang turut hadir Forkopimda, Sekda beserta jajaran Kepala-Kepala OPD dan Instansi Vertikal serta Perbekel se-Jembrana juga hadir dalam pelaksanaan Rapat Paripurna ini.
Dalam rapat tersebut, Bupati Kembang Hartawan menyampaikan pidato pertamanya di hadapan anggota dewan. Bupati Kembang menegaskan bahwa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati hadir untuk seluruh masyarakat Jembrana tanpa membeda-bedakan golongan dan juga mengajak semua pihak untuk kembali merajut kebersamaan setelah dinamika politik Pilkada lalu.
"Kita hadir sebagai pemimpin untuk semua masyarakat Jembrana, bukan kelompok ataupun golongan. Ini penting saya sampaikan di awal kepemimpinan kami untuk merajut dan menjahit kembali kebersamaan serta semangat gotong royong masyarakat Jembrana, setelah mungkin sebelumnya terkotak-kotak karena perbedaan pandangan politik selama pesta demokrasi, Pilkada lalu," ujarnya.
Kemenangan Pilkada hanya kemenangan elektoral saja. "Kemenangan sejati itu adalah bagaimana kita bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat, itulah kemenangan sejati,” ucapnya.
Beliau mengatakan, visi dan misi yang telah disusun dari proses kontemplasi dan diskusi panjang dan mendalam bersama Wabup Ipat dan tim perumus, dan ini merupakan kristalisasi dari aspirasi para buruh, petani, nelayan, pengusaha, pekerja swasta, wiraswasta, tenaga pendidik, generasi muda/milenial/Gen-Z, pelaku UMKM, pelajar dan seluruh masyarakat Jembrana elemen serta mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah.
“Rumusan visi yang kami rancang adalah sebuah cita-cita besar tentang arah dan tujuan Jembrana 5 (lima) tahun ke depan: "Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan Membangun Manusia, Alam, dan Budaya,” ungkapnya.
Visi itu untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, mewujudkan kehidupan krama Bali, khususnya di Jembrana, yang sejahtera dan bahagia sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali, khususnya krama dan gumi Jembrana sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno : “Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945."
Melalui upaya tersebut, diharapkan terwujud Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat. Bupati Kembang juga memaparkan visi dan misi pembangunan daerah yang terangkum dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan Membangun Manusia, Alam, dan Budaya.
Menekankan pentingnya menjaga kesucian dan keharmonisan alam serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jembrana sesuai prinsip Trisakti Bung Karno : Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah daerah menetapkan empat misi utama yang akan dituangkan dalam delapan bidang utama dengan 24 program unggulan.
Selain menyampaikan program pembangunan, Bupati Kembang juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah daerah, terutama terkait kondisi keuangan. Ia menyebut adanya pengurangan pendapatan transfer dari pusat, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu, beban keuangan daerah juga cukup besar, di antaranya utang RSUD Negara yang mencapai Rp29 miliar serta biaya operasional beberapa aset daerah.
Menghadapi situasi tersebut, ia menegaskan perlunya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat kecil. “Kita harus mampu menggali sumber pendapatan baru dan melakukan efisiensi anggaran, termasuk rasionalisasi perangkat daerah yang bisa menghemat anggaran hingga Rp6 miliar,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, Bupati Kembang menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan program-program unggulan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia meminta seluruh jajaran birokrasi meningkatkan kinerja dan profesionalisme untuk memastikan program-program yang telah dijanjikan kepada masyarakat dapat segera terwujud.
Rapat paripurna ini menjadi momentum awal bagi sinergi antara Eksekutif dan Legislatif dalam membangun Jembrana yang lebih maju, harmoni, dan bermartabat.
#humas_dprd_jembrana
#rapatparipurna
#paripurna